Kamis, 11 Juni 2015

Cara Mengatasi Galau Versi Gue





    Kemarin, ada orang yang nanya ke gue, “ Bang, cara menghilangkan galau itu gimana?” pake emot sedih nya anak-anak gaul. :’

   Galau, semua orang pasti pernah ngerasa’in galau. Enggak tergantung umur, jabatan, atau kalangan. Semua pernah ngerasain yang nama nya GALAU.

   Pertama, gue mau sedikit sharing pendapat gue. Apasih galau itu?

  Galau itu menurut gue, ketika kita merasakan ada sesuatu yang salah dalam hidup kita. Ketika kita merasakan ada yang kurang dalam hidup kita, dan kita memilih untuk meratapi nya. Kebanyakan sih masalah percintaan, tapi juga banyak kok yang galau gara-gara urusan pekerja’an, pendidikan nya yang bikin pusing tujuh keliling senayan.

   Di postingan kali ini, gue akan menceritakan usaha gue untuk lolos dari yang nama nya galau, atau mencoba melewati masa-masa galau dalam hal percinta’an. Kenapa percinta’an? Karena cinta selalu benar. #APEU


   Sebenarnya banyak orang yang pernah bikin gue galau. Banyak banget, tapi gue akan cerita tentang orang yang terakhir kali bikin gue galau. Jika kalian mengikuti blog gue, dia ada dipostingan yang ada gambar-gambar cewek nya dipostingan sebelum ini.

   Hari itu, gue putus sama dia. Alasan nya drama sekali teman-teman. Beda agama. Emang ya, yang nama nya cinta itu enggak bisa dipaksa bila jalan nya emang beda. Akhir nya gue putus sama do’i.

   Sebenar nya, putus emang udah biasa, tapi yang bikin gue galau abis itu, satu bulan setelah gue putus dan setelah satu bulan juga gue nyari kabar tentang do’i yang tiba-tiba semua kontak nya enggak bisa dihubungi. Gue melihat postingan instagram yang sangat mengharukan buat diri gue sendiri, do’i udah menikah sama orang lain. Kalian tau rasa nya? Rasa nya itu kayak dibegal preman, dibacok, mati, di alam sebelah, kita dibegal temen begal tadi yang udah mati, dibacok lagi, mati lagi. Sakit rasa nya.

  Gue pun memasuki masa-masa galau. Masa-masa dimana melakukan semua hal berasa enggak enak. Mau ngerjain kerja’an eh wallpaper laptop tiba-tiba berubah jadi foto do’i sama suami nya. Mau makan, bikin Indomie goreng, bungkus Indomie nya berubah jadi do’i sama suami nya. Mau Boker, eh liat suami nya gak sengaja gue flush.

  Galau pun bersemayam dalam diri gue sekitar dua Bulan lama nya. Dua bulan juga gue seperti orang bego. Ngapa-ngapain enggak enak. Tidur enggak enak. Semua nya enggak enak. Sampai suatu malam. Gue diajak salah satu teman kerja buat nongkrong di salah satu Cafe di Banjarbaru, sebut saja nama Cafe nya Mawar. Nama disamarkan.

  Malam itu, gue memesan satu kopi hitam. Menikmati lagu-lagu sendu yang mengiringi setiap teguk kopi yang masih saja terasa pahit. Mematung di ujung cafe beserta satu teman yang masih terjebak juga dalam hubungan yang tidak ada kepastian.

   Bercerita, akhir nya gue pun menceritakan masalah yang sedang melanda gue sa’at itu. Mengeluarkan semua yang gue simpan sendiri. Yang membuat gue enggak karuan. Di iringi musik sendu dari Payung Teduh, dan saran dari teman gue. Hari itu, gue pun pulang dengan sedikit rasa lega. Bisa membagi beban di dalam diri.

  Hari-hari pun berjalan normal kembali. Gue mencoba menjadi diri gue sebelum mengenal do’i. Dan gue pun mulai memperbanyak kesibukan gue, dan mengisi waktu kosong. Dan mencoba mengikhlaskan do’i yang sudah menemukan jodoh nya.

   Dari pengalaman gue di atas, gue sendiri bisa menyimpulkan kalau Galau itu sebenar nya tidak harus dihilangkan, tapi dinikmati. Proses dari Galau ke Move On. Bukan kah itu suatu moment yang lucu?

  Pada sa’at kalian galau, duduk sendirian dan mengenang hal-hal manis yang dilakukan si Do’i. Mengingat kebiasa’an kalian berdua ketika bersama. Atau cara lo membuat si do’i berhenti marah. Bukan kah itu suatu moment manis? Atau, pada saat lo membuka satu persatu sosial media si do’i dan melihat dia sudah menemukan orang yang memang menjadi pilihan nya, bukan kah rasa sakit itu yang mengajarkan kita bagaimana cara nya menjaga?

  Jadi sebenar nya Galau itu adalah hal yang manusiawi banget. Oleh karena itu, kita seharus nya enggak perlu meratapi kegalauan kita, tapi harus belajar dari apa yang kita Galau-in itu. Dan menjadi orang yang lebih baik dari sebelum nya.

   Bila kita galau, karena pasangan meninggalkan kita. Pasti ada sesuatu yang membuat pasangan itu merasa tidak nyaman bersama kita, perbaiki! Jadikan perlajaran dihubungan selanjutnya. Bila, kita galau karena mutusin orang dan kita menyesal. Berarti kita masih mementingkan Ego, Kurangi! Karena mentingin Ego enggak akan pernah bisa membuat suatu hubungan bertahan lama. Galau karena Beda Agama? Ikhlasin! Ya, gue ikhlas, beneran kok. Iya, sumpah. Hehe.

   Dari semua itu gue merangkum cara-cara jitu bagaimana kita melewati masa-masa Galau agar dari rasa Galau itu kita menjadi orang yang siap untuk melanjutkan hidup yang baru. Sewkidottttt!

1)      Nikmati.

   Nikmati lah segala sesuatu yang membuat kita Galau. Kalau perlu menangislah sampai mata kalian sembab. Berteriak lah sampai suara kalian habis. Dan marah lah sampai kalian lelah. Setelah itu, ingat kembali kebelakang. Bukan kah kalian sudah melewati masa itu? Mulai lah lihat ke depan, disana ada orang yang menunggu diri kalian yang baru. Yang lebih baik dari seorang yang hanya bisa marah, menangis dan berteriak ketika sesuatu menyakiti kalian.

2)      Ikhlaskan.

   Mencoba mengikhlaskan seseorang memang enggak bisa instan seperti Pop Mie, 3 menit jadi. Enggak bisa seperti itu. Tapi dengan waktu, semua nya bisa menjadi normal kembali. Dengan berjalan nya waktu kita harus bisa mengikhlaskan dan memaafkan orang yang sudah menyakiti kita. Dan dengan berjalan nya waktu juga kita pasti akan dipertemukan dengan orang yang siap kita bahagiakan.

3)      Berbagi.

   Ketika galau melanda, dan itu sangat menyiksa. Ceritakan lah. Kalian bisa bercerita ke orang terdekat seperti Ibu, Ayah, Sahabat atau teman sepermainan. Dengan itu, kalian sudah membagi masalah yang kalian hadapi. Setidak nya kalian bisa mendapatkan nasehat dari mereka.

4)      Menyibukan Diri.

   Sibukan diri kalian sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan kegalauan itu. Siapa tau, dengan kalian menyibukan diri bisa menjadikan kalian orang yang lebih baik dalam pekerjaan mungkin? Dan mungkin saja pada saat kalian menyibukan diri akan dipertemukan dengan orang-orang baru yang mungkin adalah “orang” selanjut nya dalam hidup kalian? Move On lah.

5)      Jadikan Ide.

   Ini adalah cara gue sendiri, gue selalu menulis apa yang gue rasakan. Dan dengan menuliskan itu semua, gue merasa bisa berbagi dengan orang yang membaca tulisan gue. Dari setiap hubungan yang gagal itu pasti selalu ada satu pelajaran yang bisa kita simpan. Bukan untuk disesali, tapi untuk mengarjarkan. Dan gue, berterima kasih pada kalian yang pernah menyakiti dan disakiti oleh gue, karena kalian, gue punya banyak ide untuk di tulis, terima kasih!

    Oke! Sekian tips-tips atau cara-cara mengatasi galau versi gue. Salah maaf mohon dimaafin, karena gue mau berbagi bukan mengajari.

   Galau itu dinikmati, bukan di sesali. Karena Galau itu indah bila kita tau cara mengatasi nya! Muah~

Tidak ada komentar: