Senin, 06 Juli 2015

Cerita Tentang Berjuang



   Karena kebanyakan postingan blog ini bicara masalah hati, kali ini gue akan bahas lagi masalah hati, lagi. LAGI.

  Pernah mengalami yang nama nya berjuang? Bukan, bukan berjuang bawa-bawa bambu runcing sambil teriak-teriak merdeka, bukan. Ini berjuang tentang hati. Berjuang mendapatkan pengakuan dari si dia. Si empunya diri yang sudah berhasil menjajah hati kita, dan kita harus berjuang, untuk mendapatkan kemerdekaan atas perasaan itu, apakah bisa merdeka? Atau selama nya terjajah?

   Banyak cerita yang sudah gue dengar dari orang-orang yang pernah berjuang. Ada yang berakhir dengan tawa karena dia berhasil mendapatkan pengakuan dari doi. Ada juga yang sampai sekarang masih mengejar dan selalu berjuang, tanpa ada kepastian. Dan perlahan pertanya’an itu mulai muncul.

Apa benar yang gue lakukan dan korbanin selama ini, buat dia?

   Emang, berjuang itu enggak mudah. Gue akan berikan satu cerita nyata yang di alami salah satu teman gue. Sebut saja nama nya Tarjo.

   Pada suatu hari, si Tarjo ini jatuh hati kepada seorang kembang desa. Sebut saja nama nya melati. Mereka berdua sudah kenal dekat, sebenarnya. Satu kampung sejak dulu kala, tapi siapa tahu, sekarang si Tarjo memiliki rasa yang baru di dalam hati nya. rasa yang mungkin enggak bisa di gambarkan oleh kata.


   Setiap kali Tarjo melihat sosok Melati, sontak lutut Tarjo terasa lemah, kaki Tarjo pun seperti tertanam ke tanah. Dan mata nya pun ikut bergegas mengikuti setiap gerak Melati. Tekanan darah Tarjo pun langsung naik drastis, degup jantung yang semakin cepat dan hampir saja melompat keluar dari rongga dada nya ketika Melati menoleh ke arah nya. fix, Tarjo jatuh hati kepada Melati.

Tarjo pun menyampaikan niat baik nya kepada Mastur, teman sekampung nya.

  “tur, aku lagi suka sama gadis nih” kata Tarjo, sambil menenggak temulawak yang terlihat segar di siang hari pada bulan Ramadhan hari itu.

   Mastur yang lagi asik dengan si Bento, Handphone baru milik Mastur yang kata nya bisa transfer kenangan dari masa lalu itu pun menoleh ke arah Tarjo yang lagi senyum-senyum sendiri di samping pohon mangga milik tetangga.

“siapa? Anak desa sini juga?” tanya Mastur, matanya masih asik memandang layar Handphone dan mencari-cari kenangan yang mau dia download hari itu.

”iya! Nama nya Melati, kamu tau, kan?” jawab Tarjo penuh semangat.

Mendengar nama orang yang disukai Tarjo adalah Melati, Mastur pun bergeleng kepala.

“kamu ini kalo suka sama orang ya pikir-pikir dulu, Melati itu kembang desa, lah kamu apa? Kandang sapi, enggak bakal kesampean, lah!”

“tapi, aku suka sama Melati.” ucap Tarjo sendu.

“suka sih suka, tapi ini Melati loh. Semua Jejaka kampung ini suka sama dia.”

“tapi, aku bisa bukti’in kalau aku bisa dapetin dia, ngalahin semua Jejaka kampung ini! Camkan itu!” gertak Tarjo, lalu pergi meninggalkan Mastur yang masih bergeleng kepala mengetahui kalau Teman nya itu sudah gila, menyukai seorang Kembang desa di desa ini.

“dasar si bego, suka sama Melati, mana bisa dapet.” kata Mastur, menggerutu lalu beranjak pergi.

“eh mas! Ini Temulawak nya dibayar dulu!” baju Mastur ditarik mang-mang es Temulawak ketika mau beranjak pergi. “Main pergi aja! Bayarin punya temen nya tadi! Lima ribu perak!” urat leher mang es Temulawak udah mirip kayak urat nadi paus alaska.

“TARJO ASU!!!!!!!!!”

   Hari berganti hari, akhir nya langkah pertama pun Tarjo dapatkan untuk mendekati Melati. setelah menunggu sekitar 3 hari tanpa makan dan tanpa tidur, Tarjo mendapatkan nomer handphone Melati dari abang-abang ponsel waktu Melati ngisi pulsa. Dengan modus isi pulsa, Tarjo langsung mencatat nomer melati yang memang tepat diatas nomer Tarjo yang baru saja di tulis nya itu.

  Malam hari nya, Tarjo langsung nge-SMS Melati.

“H4loOooo, Ge3e ApHa Nich?????” tulis Tarjo di pesan singkat itu.

   1 jam, 2 jam, 235 Jam kemudian, handphone Tarjo bergetar. Secepat kilat tangan Tarjo meraih handphone nya dari atas meja. Setelah di cek notifikasi, ada satu SMS yang masuk. Setelah dibuka, eh ternyata SMS mama minta pulsa. Tarjo kesal sekali, hampir saja handphone itu dilemparkan nya ke tembok, tapi niat itu dia urungkan, mengingat dia harus membajak sawah 120 hektar untuk membeli handphone itu, Cuma untuk bisa PDKT sama Melati.

   Enggak lama Handphone Tarjo kembali bergetar. Setengah lesu, karena takut kecewa kalau yang masuk SMS mama minta pulsa lagi, Tarjo pun menunda membuka SMS itu. Dia memilih pergi memancing ke Kutub Utara untuk mengembalikan Mood nya.

  Sepulang nya dari Kutub Utara, Tarjo pun mengambil handphone nya yang tadi ditinggal. Dibuka nya menu, masih satu SMS yang masuk. Setelah di buka nya SMS itu, betapa kaget nya dia, SMS itu ternyata dari Papa. Papa yang minta pulsa sekarang. Sungguh, hari yang berat untuk Tarjo.

   Setelah lama berselang, sekitar 3 minggu kemudian, Melati pun membalas SMS dari Tarjo. Padahal sangat jarang Melati membalas SMS dari nomer yang tidak dia kenal. tapi, apa salah nya kali ini dia membalas SMS itu.

“H4LlooOo JugAAa, G4k Ag3 aPha2 Nich!”

  Komunikasi awal pun terjalin antara Tarjo dan Melati. walaupun hanya lewat SMS dan sesekali mereka berdua telpon-telponan. Tarjo yakin, dia bisa dapetin Melati.

Sampai tiba waktu nya mereka ketemuan. Tapi, celaka nya. keluarga Melati adalah keluarga yang Agamis. saking Agamis nya Melati pernah disuruh sholat Jum’at oleh Ayah nya, padahal Melati gak mau, tetap saja dipaksa oleh Ayah nya.

  Persyaratan pun bermunculan, mulai dari Harus sholat 5 Waktu selama 100 Tahun, Tunai Puasa Ramadhan 247 abad, sampai yang terakhir, Ayah Melati memberikan satu pertanya’an sakral.

Kamu punya apa untuk membahagiakan anak saya?

   Saran terbaik untuk Tarjo sekarang :

a.       • Pura-pura hilang ingatan.
b.      • Menangis membabi buta sehingga Ayah Melati kasian.
c.      • Mengambil pisau di dapur dan menancapkan nya di leher Ayah Melati.
d.      • Semua benar.

    Tetapi tidak, Tarjo membuktikan kepada Ayah Melati kalau dia bisa membahagiakan Melati dengan cara dia sendiri. Dia meyakinkan Ayah Melati dengan menyelesaikan semua persyaratan yang di ajukan. Dan pertanya’an terakhir. Tarjo jawab dengan.

Sekarang saya enggak punya apa-apa. Tapi, bila bapak mengizinkan, saya mau menjadi imam yang baik untuk Melati, masalah harta, saya yakin, bila umat sudah berusaha dan berdoa, pasti ada sejuta cara Allah melancarkan semua urusan di dunia. Insyallah.

  Ayah Melati tertegun, melihat keseriusan pemuda satu ini. Dibandingkan pemuda yang lain nya, yang Cuma bisa suit-suit di depan rumah. Kali ini ada pemuda yang membuktikan diri kepada Melati dan Ayah nya. bahwa Cinta itu nyata, bukan Cuma omong belaka.

   Dari cerita diatas, gue sendiri enggak ngerti, apa maksud nya. bisa kalian simpulkan sendiri. Tapi, yang pasti, kalo lo suka sama orang jangan Cuma ngomong doang, buktikan. Kalo lo sayang sama seseorang nyatakan, jangan Cuma disimpan. Kalo lo cinta sama seseorang, perjuangkan. Jangan Cuma didapatkan lalu ditinggalkan.

  Setau gue, berjuang itu tentang bersungguh-sungguh. Bukan sekadar, minta nomer telepon, mengumbar kata-kata manis, nembak, dan jadian. Enggak segampang itu. Dan gue juga percaya, bila satu hubungan datang dengan cepat, maka akan berakhir dengan cepat juga. Tapi, apa bila dalam proses menjadi satu hubungan itu panjang, dan lama, serta harus merasakan sakit terlebih dahulu. Maka hubungan tersebut sudah punya pondasi yang kuat untuk bertahan lama.

   Bila kalian merasa jadian itu semudah bilang “aku sayang sama kamu, mau gak jadian sama aku.” Dan setelah jadian, lama kelamaan kalian merasa bosan lalu mencari orang baru untuk kalian ucapkan, “aku sayang sama kamu, mau gak jadian sama aku -lagi.”  Kalian belum paham bagaimana berjuang dan mempertahankan satu hubungan agar masih dengan orang yang sama, meski dalam keadaan yang berbeda. Karena gue tau, berjuang, enggak sebercanda itu. BYE!

  
 

Tidak ada komentar: