Rabu, 22 Juli 2015

When Life is Too Hard




    SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI CEMUAH!!! *SUNGKEMANSATUSATU* *MANTANJUGA* *TETEUP*

     Kenapa judul postingan gue kali ini judul nya When Life Is Too Hard?

    Jadi begini, sore tadi sepulang kerja gue mampir sebentar ke alun-alun kota. Beli satu kaleng cola dan sebungkus rokok. Niat awal sih Cuma buat liat-liat suasana sore di alun-alun ini. Tapi, lama kelamaan gue baru sadar, banyak orang yang berkegiatan di alun-alun ini. Lebih tepat nya dan kebanyakan nya sih, mencari nafkah di alun-alun ini.

   Motor gue parkirin di dekat kantor satpam, gue taruh helm. Dan mencari tempat buat duduk-duduk unyu sekitaran sini. Enggak jauh, ada kursi panjang kosong, langsung aja gue isi. Gue mah gitu orang nya, enggak bisa ngeliat yang kosong, langsung mau ngisi, nama nya juga usaha.

Senin, 06 Juli 2015

Cerita Tentang Berjuang



   Karena kebanyakan postingan blog ini bicara masalah hati, kali ini gue akan bahas lagi masalah hati, lagi. LAGI.

  Pernah mengalami yang nama nya berjuang? Bukan, bukan berjuang bawa-bawa bambu runcing sambil teriak-teriak merdeka, bukan. Ini berjuang tentang hati. Berjuang mendapatkan pengakuan dari si dia. Si empunya diri yang sudah berhasil menjajah hati kita, dan kita harus berjuang, untuk mendapatkan kemerdekaan atas perasaan itu, apakah bisa merdeka? Atau selama nya terjajah?

   Banyak cerita yang sudah gue dengar dari orang-orang yang pernah berjuang. Ada yang berakhir dengan tawa karena dia berhasil mendapatkan pengakuan dari doi. Ada juga yang sampai sekarang masih mengejar dan selalu berjuang, tanpa ada kepastian. Dan perlahan pertanya’an itu mulai muncul.