Apa
sih definisi sahabat menurut kalian? Seorang teman baik yang rela berkorban
untuk kalian? Atau seseorang yang selalu ada di saat kalian butuhkan?
Kali ini, gue akan bercerita tentang
bagaimana gue menemukan orang-orang yang sangat pantas gue sebut sebagai
sahabat, bahkan saudara. Orang-orang yang membuat gue sangat menghargai apa
arti dari sebuah persahabatan. Arti sebuah pertemanan.
3 Agustus
2012.
Berawal di sekolah gue, SMKN 1 Martapura. Kala
itu, pihak sekolah akan mengadakan kegiatan PKL bagi anak-anak kelas 11 yang
memang sudah dijadwalkan akan mulai dilaksanakan pada tanggal 1 September 2012
sampai 2 Bulan kedepan.
“gimana?
Udah ketemu tempat magang yang cocok? Son?” tanya gue, disela jam pelajaran di
kelas.
“emmmmh, udah sih, tapi masih ragu, aku mau
di Jogja PKL nya” jawab Welson.
Iya, Sekolah gue memang juga memberikan
pilihan untuk para siswa-siswi nya yang mau dan ingin melaksanakan PKL di kota
Jogjakarta. Gue? Tentu saja mau. Sangat malah. Kendala nya cuma satu. Gue juga
masih ragu, seperti Welson juga. Apakah disana akan lebih menarik daripada
disini? Apakah Ilmu disana lebih banyak daripada disini?
Sore itu langit Banjarmasin memerah. Gue,
Welson, dan Irwin sudah berada di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Ya,
setelah memikirkan dengan matang. Ditambah Irwin teman gue dan Welson dikelas
juga ikut. Akhir nya, gue pun memutuskan untuk ikut dan melaksanakan kegiatan
PKL di Jogjakarta.
Sekitar satu jam dalam penerbangan yang gue
habiskan untuk tidur. Sampai lah kami di Bandara Juanda Surabaya. Oh iya, kami
semua berangkat Delapan orang. Gue, Welson, Irwin, Nisa, Nanik, Irwan, Kintan dan
satu Guru pembimbing yang akan mengantarkan kami ke tempat tinggal kami di
Jogja nanti.
Tepat pukul 6 pagi, kami semua sudah berada
di depan kost yang rencana nya akan kami tinggali selama kegiatan PKL disini
berlangsung.
Semua berjalan lancar, satu bulan pertama
kami merasa menikmati kegiatan PKL disini yang lebih mengarah seperti belajar,
bukan bekerja. Banyak projek yang dipercayakan kepada kami, salah satu nya
adalah Festival Seni Internasional PPPPTK Jogjakarta.
Masuk bulan kedua, kami semua mendapat jatah
libur 4 hari setelah Festival selesai. Dari sini semua dimulai.
Hari pertama, gue, Welson, Irwin dan Irwan
memutuskan untuk ke Malioboro. Dengan menyewa motor dari pemilik kost seharga
10 ribu rupiah untuk satu jam nya, kami pun menikmati Indah nya Malioboro hari
itu.
Setiba nya
kami disana, mata gue pun menjelajah seluruh Malioboro. Dimulai dari para
pedagang khas Malioboro yang menjajakan oleh-oleh khas kota Jogja. Pertunjukan Musik
perkusi di salah satu bagian jalan, dan Delman yang berjejer di pinggir jalan, yang
siap mengantarkan para turis berkeliling Malioboro. Irwin, dia sibuk sendiri
dengan kamera nya. mengambil foto demi foto yang memang menjadi hobi nya itu.
sedangkan gue, Welson, dan Irwan berkeliling menikmati Indah nya Malioboro pada
malam hari.
Hiruk pikuk Malioboro seolah menenggelamkan
kami berempat, sebuah refreshing yang
sangat menyenangkan malam ini.
Sebagai penutup, Dibagian ujung jalan, ada
satu pedagang Es Duren yang seperti nya cocok untuk menemani malam ini. Satu mangkuk
es duren dan oleh-oleh seperti baju, blankon, dan satu yang paling gue suka,
wayang kayu yang gue beli seharga 25 ribu rupiah. Harga yang murah untuk sebuah
oleh-oleh.
Malam itu, kamar kost kami pun penuh dengan
Oleh-oleh. Malioboro, sukses membuat kami tidur dengan rasa capek yang membuat
kami ingin kembali lagi kesana, suatu saat nanti.
Hari kedua, pagi hari nya pun kami berempat
sudah kembali siap menjelajahi tempat wisata disekitar kota Jogja. Kali ini, pilihan
kami jatuh ke Candi Borobudur. Candi yang sempat masuk ke dalam Tujuh Keajaiban
Dunia ini akan menjadi tempat liburan kami selanjut nya.
Kurang lebih 2 jam perjalanan dari Kaliurang,
kami pun sampai di pintu masuk Candi Borobudur. Setelah membeli tiket seharga
25 ribu rupiah, kami pun masuk ke kawasan Candi. Dihalaman depan, gue dan yang
lain nya dapat menemukan pedagang oleh-oleh yang tersusun rapi menempati
lapak-lapak yang seperti nya memang disediakan oleh pengelola. Membuat kesan
nyaman, dan tertib.
Sebelum masuk ke Area Candi, kami
diwajibkan memakai kain batik yang di gunakan sebagai penghormatan kepada umat
Buddha.
Di Area Candi, kami berempat pun mengambil
foto sebagai kenang-kenangan yang mungkin nanti akan dirindukan. Tapi, sayang
nya. pada saat kami berkunjung kesini, candi masih dalam proses perbaikan
akibat erupsi merapi yang sempat melanda kota Jogja pada 2010 silam. Tapi,
semua itu tidak menghalangi keindahan Candi umat Buddha ini. Dan gue sendiri
yang beragama Buddha, merasa melakukan wisata religi yang membuat gue lebih
tenang saat berada disana.
Setelah puas mengelilingi Candi, kami pun
beralih ke Musium Karmawibangga. Disini, gue berkeliling tanpa minta difoto. Entah
kenapa, disini gue merasa tidak enak kalau difoto. Berbeda dengan Irwin, yang
terus menerus mengatur fokus lensa dan memotret seluruh objek yang ada disini,
emang, maniak fotographi .
Beralih lagi, gue dan yang lain pun mulai
kelaparan. Jam sudah menunjukan pukul 1 siang, berjalan sekitar 400 meter ke
arah gerbang depan. Kami pun bisa melampiaskan rasa lapar kami dengan kuliner
khas disini.
Apalagi kalau bukan gudeg? Kami berempat
langsung memesan porsi gudeg yang memang belum sempat kami cicipi. Maklum, anak
kost. Biasa nya makan mie instan.
Lapar pun sudah teratasi dengan seporsi
gudeg dengan rasa manis yang masih tertinggal hingga kami sampai kembali ke
kamar kost yang sudah siap mengisi ulang tenaga kami untuk besok. Parangtritis,
tunggu kami.
Badan menggigil, mata panas, dan lesu. Pagi yang
buruk buat gue, alamat pagi ini rencana mau ke Parang Tritis gagal. Dan benar
saja, sampai jam 10 pagi badan gue masih enggak enak. Welson, Irwin, dan Irwan
pun mengurungkan niat mereka menikmati pantai yang menurut mitos, bila kita
kesana tidak boleh memakai pakian berwarna hijau. Gagal deh gue pake kostum
Hulk kesana.
Lelap tertidur, gue bangun sekitar pukul 5
sore. 6 jam tertidur pulas ternyata ampuh membuat tubuh gue enakan. Tapi,
enggak mungkin malam-malam gini gue dan yang lain berangkat ke Parangtritis
kan? Apa lagi kalau pakai kostum Hulk.
31
Oktober 2012.
Memang ya, kalau ada pertemuan itu pasti ada
perpisahan. Seperti hari ini, gue dan kawan-kawan dari Jogjakarta harus
berpisah. Berpisah dari orang-orang sekitar kost yang ramah sekali kepada kami.
Dan berpisah dengan para Guru kami disini. Dua bulan bukan waktu yang sebentar
menurut gue untuk menemukan teman-teman baru.
Dan selama Dua bulan disini, gue jadi ngerti
arti dari sahabat itu. dan apa arti dari sebuah pertemanan.
Sahabat adalah teman sekaligus saudara dan sekaligus
guru. Mereka bisa menjadi teman bermain, teman bersenang-senang, dan juga bisa
menjadi pembimbing kita. Disaat terendah pun mereka tidak akan meninggalkan
kita. pada saat gue sakit dan enggak bisa berangkat ke parangtritis contoh nya.
kalau hanya sekadar teman, mereka pasti akan pergi bersenang-senang dan
meninggalkan gue yang lagi sakit di dalam kamar kost. Tapi gue tau, mereka
sahabat gue. Orang-orang yang bisa gue percaya.
Terkadang, sahabat juga perlu perselisihan. Seperti
gue dan Welson yang sempat perang dingin beberapa hari dikamar kost dan enggak
mau saling tegur sapa. karena masalah yang sepele sebenarnya. Tapi, dari situ juga
gue tau rasa indah nya memaafkan dan meminta maaf.
Dan liburan ketempat-tempat Indah seperti
Malioboro dan Candi Borobudur kemarin. Menurut gue enggak akan sama bila tanpa
mereka. Mereka yang apa ada nya. kegilaan ketika gue mencoba memanjat batu di
Candi Borobudur padahal gue tau itu dilarang. Naik motor dari Kaliurang ke
Magelang tanpa punya SIM. Dan kebodohan Irwan yang kebelet pipis dan numpang
pipis di toilet perempuan yang berhasil membuat gue ketawa sambil garuk-garuk
dinding.
Tanpa kalian petualangan dikota ini enggak
akan menyenangkan seperti ini. Di Jogjakarta, kita bersaudara. Kami bersaudara.
Di Kota ini kami Berempat belajar bersama dengan bumbu wisata yang tidak akan
pernah gue lupakan selama nya.
Cerpen ini ditulis dalam rangka mengikuti
Kompetisi Menulis Cerpen dari Tiket.com dan Nulisbuku.com #FriendshipNeverEnds
#TiketBelitungGratis .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar