Duduk di
sebelah nyokap yang selalu sibuk dengan pembeli itu selalu membuat gue merasa
tersisihkan,kesibukan nya itu membuat gue merasa kurang diperhatikan.kurang
kasih sayang,kurang makan juga.
Merasa toko
mulai sepi,nyokap duduk disamping gue,bertumpu pada kardus yang berisi makanan
kaleng,tubuh nya bersandar pada tiang di rak makanan ringan,”nanti ikut mami ke
toko mainan ya,kita beli robot-robotan yang kamu mau kemarin”,kata nyokap,suara
nya lembut,layak nya seorang ibu kepada anak nya yang masih kecil.gue hanya
mengangguk,sudah dua minggu yang lalu gue minta dibelikan robot itu,tapi selalu
batal.ketika toko nya buka,nyokap selalu sibuk,waktu sudah tutup,nyokap juga
sudah kelelahan.kalau mengajak bokap supaya membelikan robotan itu,jangan
harap,dia lebih memilih menyimpan uang nya itu.
Ketika gue
mau berdiri mengambil makanan yang baru aja dibeli Om Ijai,nyokap masuk,”udah
even tunggu disitu aja,biar mami yang ngambilin”,nyokap melangkah masuk ke
dalam,bila nyokap sudah mulai berlaku manis sama gue,itu berarti,akan ada 2
sampai 6 hari ke depan nyokap super sibuk,biasa nya begitu.
“ini,mau di suapin ?”,nyokap balik lagi dan
membawakan satu mangkuk rawon,lengkap dengan daun bawang dan bawang goreng yang
menyebarkan bau harum.”makan sendiri aja ..”,kata gue polos,singkat.
Mendengar ucapan gue barusan,nyokap menurun kan alis
nya,dia paham kalau gue paham dia akan sibuk beberapa hari nanti,”besok mami
ada undangan,acara nya 2 hari,kamu pinter-pinter dirumah aja ya ..”
Blek !! benar kata gue,nyokap sibuk 2 hari ke
depan,dan itu sudah biasa.bila nyokap mulai bersikap baik,pasti besok nya akan
sibuk.sudah biasa.
Dan biasa
nya juga,bila nyokap sudah akan pergi keluar kota,gue yang enggak bisa diam dirumah
ini,pasti akan mencari kesibukan sendiri.entah itu keluar main sama anak pasar
lain nya,atau sekadar menyewa rental PlayStation
di dekat ruko.tapi semua itu tidak lebih dari pelampiasan dari rasa
kesepian gue waktu kanak-kanak.
Pagi itu,nyokap
sudah siap dengan 1 tas bawa’an nya,rencana nya nyokap akan pergi 2 hari ke
Banjarmasin,menginap di rumah keluarga disana,dan menghadiri acara dari salah
satu perusaha’an es cream di Indonesia,sebut saja c*a*m*p*i*n*a.”mami berangkat
dulu ya,kamu baik-baik di rumah,jangan main sampai malam !”,kata
nya,mempertegas kata tiap kata.bagi gue setiap kata itu menjadi,”main aja sana
ya,pulang malam enggak apa-apa kok”,menurut gue …
Hari itu
sama saja seperti hari biasa,yang berbeda hanya bokap yang duduk manis di meja
kasir,kali ini dia harus menghitung uang demi uang yang dibayarkan
pembeli,bukan tidur di kasur empuk kesayangan nya itu.terdengar di antara
keramaian pengunjung,”pen,ambilkan ice
cream didalam kulkas,ambil dua satu buat kamu”,kata bokap,di ikuti gerakan
gue mengarah ke kulkas belakang.
Gue dan
bokap memang sangat suka ice cream,apa
lagi rasa coklat dan stoberi,bila sudah ada dikulkas belakang,ice cream itu adalah hak milik gue dan
bokap,enggak ada yang boleh mengganggu gugat,kecuali nyokap,dia penguasa di
rumah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar